Jumat, 14 Maret 2014

Artikel Bahasa Indonesia

Diposting oleh Unknown di 04.18
Topik             : Kesehatan
Judul                : Pil KB dalam Keluarga Berencana untuk Mengatur Jarak dan Jumlah Anak
Sasaran            : Mahasiswi kebidanan dan kalangan umum terutama suami istri
Tujuan             : 1. Untuk mengetahui manfaat pil KB
                          2. Untuk mengetahui keuntungan penggunaan pil KB
                          3. Untuk mengetahui efek samping dari penggunaan Pil KB

PIL KB DALAM KELUARGA BERENCANA UNTUK MENGATUR JARAK DAN JUMLAH ANAK
Merissa Pramudita
Abstrak
Meningkatkan kesehatan ibu dan anak dalam mewujudkan NKKBS (Normal Keluarga Berencana Kecil Bahagia Sejahtera) yang menjadi dasar tewujudnya masyarakat yang sejahtera dengan mengendalikan kelahiran sekaligus menjamin terkendalinya pertambahan penduduk. Pertumbuhan penduduk semakin tinggi, angka kelahiran lebih tinggi dari pada angka kematian. Peningkatan angka kelahiran ini dapat diatur dengan salah satu alat kontrasepsi pil KB.
Key word : Pil KB.

Pendahuluan
Jumlah penduduk di Indonesia dari tahun ke tahun semakin bertambah. Jika dicermati data yang ada di dinas sensus kependudukan negara dalam setiap tahun, bulan bahkan hari selalu ada bayi yang lahir. Hal ini sangat berpengaruh pada perkembangan perekonomian negara, apalagi negara kita termasuk negara yang masih berkembang. Dengan meningkatnya jumlah penduduk dari tahun ke tahun, pemerintah mencanangkan gerakan Keluarga Berencana sebagai salah satu solusi untuk menghambat pertumbuhan penduduk tersebut. Hakikatnya dalam suatu keluarga berencana itu idealnya hanya memiliki dua orang anak.
Penduduk Indonesia mempunyai peran yang sangat penting dalam menunjang setiap kebijakan-kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah, dalam hal ini khususnya kebijakan tentang Keluarga Berencana. Untuk itu diharapakan memperhatikan dan menerapkan pentingnya KB tersebut dalam setiap mereka melangsungkan perkawinan. Perlu diketahui bersama bahwa antara maksud dan tujuan dari adanya pernikahan adalah untuk mendapatkan keturunan dan menghindari suami atau istri jatuh kepada perbuatan zina.
Pembahasan
Keluarga berencana adalah usaha untuk mengatur jumlah dan jarak antara kelahiran anak. Untuk menghindari kehamilan yang bersifat sementara digunakan kontrasepsi sedangkan untuk menghindari kehamilan yang sifatnya menetap bisa dilakukan sterilisasi. Kontrasepsi Oral (Pil KB) mengandung hormon, baik dalam bentuk kombinasi progestin dengan estrogen atau progestin saja.  Pil KB mencegah kehamilan dengan cara menghentikan ovulasi (Pelepasan sel telur oleh ovarium) dan menjaga kekentalan lendir servikal sehingga tidak dapat dilalui oleh sperma. Tablet yang hanya mengandung progestin sering menyebabkan perdarahan tidak teratur. Tablet ini hanya diberikan jika pemberian estrogen bisa membahayakan, misalnya pada wanita yang sedang menyusui. Pil kombinasi ada yang memiliki estrogen dosis rendah dan ada yang mengandung estrogen dosis tinggi. Estrogen dosis tinggi biasanya diberikan kepada wanita yang mengkonsumsi obat tertentu (terutama obat epilepsi). Keuntungan pemakaian pil KB adalah mengurangi resiko kanker jenis tertentu, angka kekambuhan kram pada saat menstruasi, ketegangan premenstruasi, perdarahan tidak teratur, anemia, kista payudara, kista ovarium, kehamilan ektopik (kehamilan di luar kandungan), dan infeksi tuba falopii.
Sebelum mulai menggunakan pil KB, dilakukan pemeriksaan fisik untuk meyakinkan bahwa tidak ada masalah kesehatan yang bisa menimbulkan resiko. Jika wanita tersebut atau keluarga dekatnya ada yang menderita diabetes atau penyakit jantung, biasanya dilakukan pemeriksaan darah untuk mengukur kadar kolesterol dan gula darah. Jika kadar kolesterol atau gula darahnya tinggi, maka diberikan pil KB dosis rendah. Tiga bulan setelah pemakaian pil KB, dilakukan pemeriksaan ulang untuk mengetahui adanya perubahan tekanan darah. Selanjutnya pemeriksaan dilakukan satu kali per tahun. Pil KB sebaiknya tidak digunakan oleh wanita yang merokok dan berusia diatas 35 tahun, wanita penderita penyakit hati aktif atau tumor, wanita yang memiliki kadar trigliserida tinggi, wanita penderita tekanan darah tinggi yang tidak diobati, wanita penderita diabetes yang disertai penyumbatan arteri, wanita yang memiliki bekuan darah, Wanita yang tungkainya sedang digips, wanita penderita penyakit jantung, wanita yang pernah menderita stroke, wanita yang pernah menderita penyakit kuning pada saat kehamilan, wanita penderita kanker payudara atau kanker rahim. Pengawasan harus dilakukan jika pil KB digunakan oleh wanita yang mengalami depresi, wanita yang sering mengalami sakit kepala migren, wanita yang merokok tetapi berusia dibawah 35 tahun, wanita yang pernah menderita hepatitis atau penyakit hari lainnya tetapi telah sembuh total.
Pemakaian pil KB setelah kehamilan resiko terbentuknya bekuan darah di tungkai meningkat setelah kehamilan dan akan semakin meningkat jika wanita tersebut memakai pil KB jika menstruasi terakhir terjadi dalam waktu kurang dari 12 minggu setelah persalinan, maka pil KB bisa langsung digunakan. Jika menstruasi terakhir terjadi dalam waktu 12-28 minggu, maka harus menunggu 1 minggu sebelum pil KB mulai digunakan, sedangkan jika menstruasi terakhir terjadi dalam waktu lebih dari 28 minggu, harus menunggu 2 minggu sebelum pil KB mulai digunakan.
Wanita yang menyusui biasanya tidak mengalami ovulasi sampai 10-12 minggu setelah persalinan, tetapi mereka bisa mengalami ovulasi dan hamil sebelum terjadinya menstruasi pertama. Karena itu, ibu yang menyusui sebaiknya menggunakan pil KB jika tidak ingin hamil.
Pil kombinasi yang diminum oleh ibu menyusui bisa mengurangi jumlah air susu dan kandungan zat lemak serta protein dalam air susu. Hormon dari pil terdapat dalam air susu sehingga bisa sampai ke bayi. Karena itu untuk ibu menyusui sebaiknya diberikan tablet yang hanya mengandung progesteron, yang tidak mempengaruhi pembentukan air susu.  Pil KB yang diminum segera setelah terjadinya pembuahan atau pada awal kehamilan (sebelum wanita tersebut mengetahui bahwa dia hamil) tidak akan membahayakan janin. Efek samping pil KB :
1.      Efek samping yang berhubungan dengan estrogen adalah mual, nyeri tekan pada payudara, perut kembung, penahanan cairan, peningkatan tekanan darah dan depresi.
2.      Efek samping yang berhubungan dengan progesteron adalah penambahan berat badan, jerawat dan kecemasan. Penambahan berat badan sebanyak 1,5-2,5 kg biasanya terjadi akibat penahanan cairan dan mungkin karena meningkatnya nafsu makan.
3.      Bekuan darah diperkirakan 3-4 kali lebih sering terjadi pada pemakaian pil KB dosis tinggi.
4.      Melasma (bercak-bercak berwarna gelap di wajah).
5.      Resiko terjadinya kanker leher rahim tampaknya meningkat, terutama jika pil KB telah dipakai selama lebih dari 5 tahun. Karena itu wanita pemakai pil KB harus rutin menjalani pemeriksaan pap smear (minimal 1 kali per tahun).
Simpulan
Penggunaaan pil KB mempengaruhi perubahan siklus menstruasi. Pil KB diminum setiap hari secara rutin pada waktu dan jam yang sama agar efektif mencegah kehamilan. Kandungan hormon pada pil KB dapat bekerja dan mengkondisikan hormon pada rahim sehingga memungkinkan tidak terjadi pembuahan. Jika diminum hanya pada saat akan melakukan hubungan sosial, kandungan hormon dalam pil KB tidak akan mampu mengkondisikan kekentalan lendir leher rahim yang akan mencegah nidasi (penempelan hasil pembuahan pada rahim).
Daftar Rujukan

Abdurrahman, Umran. Islam dan KB. PT Lentera Basritama. Jakarta : 1997.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Artikel Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea